“Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu.” (2 Tawarikh 20:17)
Bacaan : 2 Tawarikh 20:1-32
Banyak anak-anak Tuhan yang berpikir bahwa memuji Tuhan hanya dapat kita lakukan ketika segala sesuatunya berjalan dengan baik. Sejatinya, pujian dan peyembahan kita kepada Allah seharusnya kita lakukan di semua kondisi kehidupan kita, baik ketika kita susah, senang, sedih, sakit, mendapat promosi, difitnah dan lain sebagainya. Nyatanya, dengan memuji Tuhan ketika mengalami kesesakan akan membuat hati kita mengalami sebuah perubahan yang dramatis, yaitu rasa takut kita akan diubahkan menjadi keberanian. Memang, kita tidak akan pernah dapat benar-benar mengerti dan merasakan kuasa dari puji-pujian kecuali kita sudah mengalaminya dan diubahkan oleh kuasa puji-pujian tersebut.
Ketika para utusan datang menyampaikan berita bahwa ada sepasukan tentara yang sedang menuju ke wilayah mereka untuk bertempur dengan mereka, Raja Yosafat menjadi takut. Tetapi ia mengakui kekuasaan, kebesaran dan kesetiaan AllahNya dengan percaya bahwa Allah sanggup memberikan jalan keluar untuk masalah yang sedang dihadapinya walaupun sepertinya sudah tidak ada harapan lagi.
“Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.” (2 Tawarikh 20:3)
Banyak kali cara dan jalan keluar yang berasal dari Allah terlihat aneh dan agak menakutkan.
“Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu.” (2 Tawarikh 20:17a)
Namun demikian, sesaat kemudian, sang raja beserta seluruh rakyatnya berlutut memuji dan menyembah Tuhan hingga muka mereka sampai ke tanah. Dengan demikian, para pengikut Allah makin dikuatkan bahwa Ia selalu ada bersama mereka.
Bangsa Israel sadar bahwa Pelindung mereka ada di tengah-tengah mereka. Mereka percaya Ia memiliki sebuah rencana bagi mereka, karena pujian dan peyembahan yang mereka naikkan ke hadiratNya memberi pengakuan bahwa Ia adalah Allah Yang Maha Benar.
Memuji dan menyembah Tuhan bersama seluruh rakyatnya membuat iman Yosafat menjadi kuat. Hatinya mengalami perubahan besar; dari hati yang dipenuhi oleh rasa takut menjadi hati yang berani.
“Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: “Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!” (2 Tawarikh 20:20)
Allah sendiri yang campur tangan dan turun tangan untuk berperang dan memberi kemenangan bagi bangsa Israel pada waktu itu. Allah yang sama juga akan melakukannya bagi Anda dan saya, apapun keadaan dan masalah yang sedang kita hadapi.
Jadi, jika ke depan kita menghadapi masalah maupun masa sukar, jangan memilih untuk mengasihani diri sendiri, tetapi pilihlah untuk memuji dan menyembah Tuhan. Ia akan melepaskan kuasaNya atas hidup kita dan mengaruniakan kekuatan dan keberanian kepada kita untuk menghadapi semua masalah, bahkan memberi kemenangan dan memenuhi hati kita dengan damai sejahteraNya. Haleluya!!
“Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi! Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku.” (Mazmur 50:14-15)
“Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita.” (Mazmur 108:14)
Sumber : Pelitahidup.com