“Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya.” Amsal 20:5
Tahukah anda tukang gali sumur? Atau bahkan pernah tahu bagaimana mereka bekerja? Saya sendiri sangat terinspirasi oleh pekerjaan mereka. Karena ini pekerjaan yang sulit dan sangat beresiko tinggi, namun sangat menunjang kelangsungan hidup manusia dengan kebutuhannya akan air.
Menemukan mata air adalah tujuan mereka, sedangkan mata air terletak berpuluh-puluh meter dibawah tanah. Pada saat mereka ingin memulai penggalian, mereka belum melihat atau menemukan air yang ada dibawah tanah itu.
Mereka begitu yakin apabila mereka gali sampai jauh kedalam tanah, maka mereka akan menemukan mata air. Saat mereka memulai penggalian, mungkin mereka menggali dengan menggunakan cangkul, bor tanah, dan lain sebagainya.
Yang mereka lakukan hanya “Menggali” sampai bertemunya mata air, walau sedalam apapun mereka harus gali. Tentu pada saat menggali, banyak hal yang menyulitkan. Dalamnya tanah yang harus mereka gali dan mungkin terdapat banyaknya batuan ditanah, atau tanah yang keras dan licin sehingga membuat para penggali itu tergelincir berkali-kali.
Pastinya mereka akan menyingkirkan bebatuan yang mereka temukan agar tidak menghambat pekerjaan dan membahayakan keselamatan mereka. Karena lubang galian yang sangat jauh kedalam, maka seorang penggali sumur memerlukan tali pengaman yang diikatkan ditubuh dan tersambung ke pengait diatas sumur.
Terus menggali tetapi tanpa menyingkirkan meterial-material penghambat yang akhirnya hanya semakin mempersulit, memperlambat pekerjaan, dan membahayakan keselamatan. Atau tetap menggali juga tapi tali yang dipakai adalah tali yang tipis, yang kemudian terputus dan akhirnya penggali terperosok kedalam lubang sehingga sulit untuk diangkat naik dan bahkan mati didasar lubang karena terjatuh dan terbentur bebatuan yang keras.
Diperlukan persiapan yang sangat baik sebelum memulai penggalian. Diantaranya, memastikan kondisi fisik yang sehat dan kuat, memastikan peralatan dan perlengkapan dapat berfungsi dengan baik, memastikan bahwa tali terikat kuat antara tubuh dan pengaitnya, baru kemudian memulai penggalian dengan sangat hati-hati.
Mata air berbicara tentang visi yang jauh kedepan dan belum terealisasi, cangkul dan bor berbicara tentang usaha, lubang tanah yang berbatu -batu dan licin berbicara tentang hambatan, tali pengait berbicara tentang hubungan dan ikatan kita dengan Tuhan.
Pada dasarnya setiap manusia memiliki kesempatan yang sama untuk sukses di bidang masing-masing. Namun terkadang saat kita ingin merealisasikan visi, fokus kita teralih kepada material-material berat yang menghadang kita, sehingga tidak sedikit orang yang berubah fokus dan kemudian berhenti ditengah jalan atau bahkan belum sampai separuh jalan.
Sukses adalah visi pribadi kita, namun berapa besar ketekunan, kegigihan, dan kedekatan kita dengan Tuhan yang merupakan sumber kesuksesan itulah yang menentukan tingkat kesuksesan seseorang. Dibutuhkan daya juang yang keras dalam merealisasikan visi, serta hubungan yang intim dengan Tuhan agar jalan-jalan dibukakan oleh Tuhan dan kita semakin kuat dalam menjalani setiap proses yang terjadi.
Memang tidak mudah dalam merealisasikan visi, akan ada banyak material-material penghambat yang tidak kita duga. Tapi mari kita miliki mental seperti seorang penggali sumur yang tetap menggali sekalipun mata air jauh di dalam tanah dan belum terlihat, serta tidak menghiraukan berapa dalam mereka harus gali dan berapa banyak material yang menghambat pekerjaan mereka. Tetap gali sampai mata air itu ditemukan!
Sumber : www.pelitahidup.com