Menjadi Indah: Dibentuk Oleh Tangan Tuhan

Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. ‘Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!’ ” Yeremia 18:4,6

Tuhan memerintahkan Nabi Yeremia untuk pergi ke rumah tukang periuk. Di sana Yeremia dapat melihat tukang periuk bekerja membuat sebuah bejana dari tanah liat. Dan Tuhan berfirman kepada Yeremia bahwa umatNya bagaikan tanah liat di tangan tukang periuk.
Kita akan melihat apa yang dikerjakan tukang periuk dalam membuat sebuah bejana dari tanah liat. Melalui proses ini kita akan melihat apa yang sedang dan ingin Tuhan kerjakan dalam kehidupan kita.

Berikut proses pembuatan sebuah bejana secara garis besar:

Langkah 1

Proses ini ditujukan untuk mengeluarkan gelembung-gelembung udara pada tanah liat. Gelembung udara yang tersisa dapat memuai pada saat tanah liat dipanaskan/dibakar, sehingga dapat merusak bentuk atau bahkan menimbulkan keretakan pada bentuk.
Proses dilakukan dengan menginjak-injak tanah liat atau jika dengan mesin modern, tanah liat akan di-press.

Gelembung udara disini adalah hal-hal yang tidak dikehendaki Tuhan dalam hidup kita. Banyak kekosongan dalam hati kita yang harus dihilangkan. Kekosongan ini akan mengganggu setiap langkah hidup kita dan membuat kita tidak fokus dalam melakukan Firman Tuhan.

Melalui berbagai masalah yang Tuhan ijinkan, kita akan dibersihkan dari gelembung-gelembung kekosongan. Segala hal yang tidak berkenan, seperti sakit hati, amarah, dendam, akar kepahitan, kekecewaan, ketakutan, iri hati, kesombongan, dan lainnya dibersihkan melalui keadaan yang Tuhan ijinkan.

Langkah 2

Proses ini dilakukan dengan menaruh tanah liat pada roda/meja putar, dan membuat tanah liat menjadi center pada roda/meja putar. Meja akan diputar sedemikian rupa dan tanah liat juga akan dibentuk. Dengan cara ini tanah liat akan menjadi mudah untuk dibentuk sesuai dengan keinginan.

Tuhan akan mengijinkan kita memasuki suatu kondisi yang membuat kita menjadi fokus kepada Tuhan. Kita tidak bisa lagi berharap dan mengandalkan kekuatan sendiri. Hal ini membuat kita benar-benar hanya mengandalkan Tuhan.

Melalui kondisi ini, pola pikir kita akan diubahkan sehingga kita dapat mengerti cara kerja Tuhan dalam hidup kita. Rencana Tuhan akan dibukakan bagi kita, sehingga kita dapat melihat bahwa Tuhan memiliki tujuan bagi hidup kita. Dengan begitu hidup kita akan menjadi mudah dibentuk oleh Tuhan.

Langkah 3

Proses ini dilakukan untuk menambahkan bagian pegangan atau hiasan lainnya. Bagian tambahan tersebut (seperti pegangan gelas) akan ditempelkan kepada body utama sehingga menjadi satu.
Setelah itu sambungan akan dihaluskan dan dipastikan kekuatannya dan aman.

Tuhan akan membawa kita ke dalam suatu proses di mana Tuhan akan menambahkan talenta kepada kita. Tuhan akan memberikan kemampuan lebih lagi bagi kita sehingga kita dapat berfungsi lebih baik lagi dan membawa berkat bagi orang lain. Kemampuan ini merupakan suatu hadiah yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Dari sosok yang tidak pernah punya kemampuan diubahkan menjadi sosok yang berguna bagi banyak orang.

Semakin dalam proses ini, semakin bagus dan semakin kuat kemampuan yang Tuhan berikan bagi kita.

Langkah 4

Proses ini dilakukan untuk mengurangi kadar air yang dapat menyebabkan keretakan jika dipanaskan pada suhu yang tinggi. Proses dilakukan dengan membiarkan bejana pada suhu ruangan selama satu hari atau lebih dari satu minggu, tergantung ukuran dan bentuk.

Melalui proses ini kita akan merasa seakan-akan dibiarkan dan bahkan ditinggalkan oleh Tuhan. Hidup kita akan terasa kering dan tawar.
Tetapi melalui proses ini Tuhan mengajarkan kita untuk benar-benar hidup di dalam iman. Tuhan akan mengajarkan kita untuk hidup tidak berdasarkan perasaan, tetapi berdasarkan iman kepada Yesus.
Iman yang bukan berdasarkan kepada perasaan atau mood, tetapi iman yang tetap percaya bahwa dalam segala keadaan, dalam perasaan apapun, dalam kondisi terburuk sekalipun, Tuhan tetap pegang kendali atas hidup kita.

Langkah 5

Setelah itu dipanaskan pada suhu di atas 1000 derajat untuk memberi kekuatan sebelum proses berikutnya.
Setelah itu kita akan memasuki proses pemanasan. Tuhan akan mengijinkan kondisi yang membuat kita bergesekan satu sama lain, bahkan dengan orang-orang yang terdekat.

Proses ini akan membuat kita semakin kuat dan tangguh. Besi menajamkan besi, manusia menajamkan manusia. Jika kita dapat melalui proses ini, kita akan menjadi pribadi yang kuat dan tangguh, sehingga kita siap menghadapi berbagai masalah yang lebih besar lagi.

Tidak ada pelajaran yang lebih baik lagi dibandingkan dengan proses ini, untuk membuat kita siap dalam menjalankan tugas yang lebih besar lagi yang telah Tuhan sediakan bagi kita.

Langkah 6

Proses berikutnya adalah pendinginan bejana sebelum masuk ke proses berikutnya. Proses ini memerlukan waktu beberapa hari.

Setelah itu kita akan dibawa lagi masuk ke dalam proses pendinginan, di mana kita akan kembali merasa sendiri lagi. Kondisi ini akan mempersiapkan kita untuk memasuki tahap berikutnya yang lebih ‘panas’ lagi.

Melalui keadaan ini iman kita juga semakin dipertebal karena ujian-ujian yang ada akan membuat kita benar-benar dapat melihat bahwa Tuhan itu hidup, membuat kita semakin percaya kepada Tuhan bahkan dalam kondisi terburuk sekalipun.

Langkah 7

Proses berikutnya menambahkan bahan yang membuat bejana terlihat berkilau.
Setelah itu bejana dipanaskan kembali pada suhu di atas 1000 derajat, bahkan lebih panas dari sebelumnya, untuk memberi hasil sempurna pada proses terakhir ini.

Melalui proses ini Tuhan menambahkan kapasitas dan kemampuan dalam diri kita. Kita akan dibawa kembali dalam suatu kondisi yang memerlukan ekstra energi untuk dapat menyelesaikannya. Tanggung jawab yang semakin besar membawa terpaan badai yang semakin kuat juga.

Tetapi semakin panas kondisi yang kita hadapi, itu akan membuat kita semakin indah dan sempurna di hadapan Tuhan. Karakter kita semakin bercahaya dan hidup kita semakin menjadi terang bagi banyak orang.
Dan pada akhirnya kita menjadi alat yang berguna untuk menggenapi rencana Tuhan. Kita dapat melakukan tugas dan fungsi yang telah Tuhan tetapkan bagi hidup kita.

Bejana yang dibentuk oleh tukang periuk akan digunakan untuk tujuan tertentu. Tukang periuk membentuk tanah liat sesuai dengan keinginannya. Jika dia membentuk tanah liat itu menjadi sebuah gelas, maka gelas itu digunakan untuk minum air. Jika dia membentuk tanah liat itu menjadi sebuah pot/vas, maka pot/vas tersebut digunakan untuk tempat tanaman. Jika dia membentuk tanah liat itu menjadi sebuah pajangan keramik, maka pajangan keramik itu akan digunakan untuk memperindah ruangan.
Semua pembentukan punya maksud dan tujuan spesifik.

Demikian juga dengan hidup kita. Tuhan mempunyai maksud dan tujuan spesifik membentuk hidup kita. Semuanya untuk kemuliaan nama Tuhan. Haleluya!

Betapa kamu memutarbalikkan segala sesuatu! Apakah tanah liat dapat dianggap sama seperti tukang periuk, sehingga apa yang dibuat dapat berkata tentang yang membuatnya: “Bukan dia yang membuat aku”; dan apa yang dibentuk berkata tentang yang membentuknya: “Ia tidak tahu apa-apa”? ” Yesaya 29:16

Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: “Mengapakah engkau membentuk aku demikian?”
Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?
” Roma 9:20-21

Sumber : www.pelitahidup.com


Tinggalkan komentar

*
*