Ternyata, Bermain Musik adalah Cara Barry Likumahuwa Balas Kasih Tuhan

 

Halo, nama saya Barry Likumahuwa. Saya adalah anak dari kedua orangtua yang sama-sama terjun di dunia musik. Jadi sejak kecil, saya sudah akrab dengan kesenian.

Bila anak-anak lain pada umumnya melihat orangtua yang pergi pagi pulang sore. Sebaliknya, saya justru menyaksikan bagaimana papa-mama yang justru mulai berangkat kerja pada sore hari. Pemandangan itu justru menyenangkan saya. Di dalam pandangan saya, kehidupan seperti itu enak sekali dan saya mau di dalamnya suatu hari kelak.

Akhirnya terjunlah saya ke dunia musik. Seperti halnya di bidang-bidang lain, saya mengalami masa-masa naik dan turun. Namun, karena musik adalah sesuatu yang saya senangi dan saya memilikipassion di sana maka setiap halangan, rintangan, sesuatu yang tidak mengenakkan yang saya alami, tidak membuat saya mundur atau bahkan berpikir untuk menyerah. Dibandingkan yang tidak menyenangkan, saya justru mengalami banyak hal yang menyenangkan.

Sosok ayah

Ayah saya, Benny Likumahuwa adalah sosok orangtua yang saya kagumi. Beliau adalah orang lebih senang berbagi apapun khususnya filosofi, sejarah, dan kehidupan. Beliau terapkan itu juga di dalam bermusik.

Ada perkataan yang saya ingat dari beliau: “Di musik, elo harus jujur. Apapun yang elo kerjain, yang elo bikin, it’s you. Papa lebih bangga kalau ngeliat kamu bikin arransemen, biasa aja, nadanya cuma 2, tetapi itu bikinan elo sendiri.”

Dari hati yang paling dalam, saya bersyukur memiliki papa seperti itu. Beliau bukan hanya pria dewasa yang jago berfilosofi, tetapi juga memberikan keteladanan dalam bertingkah laku.

Sisi Spiritualitas

Saya pribadi menganggap diri saya sebagai orang yang sangat spiritual. Dari dulu, saya selalu beranggapan apa yang saya kerjakan karena Tuhan. Sebagai pemain bass, saya melihat bagaimana Tuhan bekerja di dalam setiap apa yang saya kerjakan.

Jujur, saya ini sebenarnya adalah seorang pemain bass yang malas. Saya ini jarang sekali untuk latihan. Namun, entah mengapa Tuhan memilih saya untuk ada di jalur saya sekarang. Saya melihat Tuhan meng-cover apa saya mainkan sehingga menjadi terdengar bagus. Jadi, setiap kali saya bermain bass, saya persembahkan setiap nada buat Tuhan karena Dialah yang menganugerahkan saya bermusik sampai seperti sekarang.

Kedengaran seperti tidak adil, tetapi itulah kasih karunia Tuhan. Dia sangat mengasihi manusia sampai rela mengorbankan diri sendiri untuk menebus dosa kita.

Dulu saya berpikir harus baik supaya Tuhan sayang sama saya. Sekarang, saya mengerti konsepnya, saya tidak perlu melakukan apa-apa saja, Tuhan sudah sayang sama saya. Lalu, bagaimana saya bisa membayar kasih-Nya, keselamatan yang Dia anugerahkan? Lewat belajar hidup benar setiap hari, setiap saat. Inilah yang saya hidupi

2 Hari Penting di Dalam Kehidupan

Mark Twain pernah menyatakan bahwa terdapat dua hari penting di dalam kehidupan. Pertama adalah hari dimana kita dilahirkan. Lalu kedua adalah saat kita menemukan alasan atau mengapa kita dilahirkan. Saya sendiri sependapat dan meyakini bahwa setiap orang harus mencari dahulu alasan ia dilahirkan di dalam dunia. Setelah itu, dapati apa yang Tuhan telah taruhkan di dalam hati seseorang. Meski terlihat sepele, saya percaya itu tidak akan pernah salah karena untuk hal tersebutlah kita diciptakan.

Saya sudah menemukan alasan saya hidup, kalau kamu?

Sumber : Jawaban.com


Tinggalkan komentar

*
*