Sesuaikah Keputusanmu Dengan Perkenanan Tuhan, Pastikan Kamu Bisa Jawab 5 Pertanyaan ini.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan dengan sebuah pilihan. Sering juga kita mengambil keputusan yang salah pada sebuah pilihan tersebut. Juga, ada yang bilang kalau kita nggak seharusnya menunda-nunda sebuah pilihan, karena kalau begitu, kesempatan yang ditawarkan pun akan cepat menghilang.

Lalu, bagaimanakah cara kita mengambil sebuah keputusan atau pilihan yang tepat?

Persiapan? Bisa jadi. Tapi tahukah kita kalau persiapan yang matang bukanlah jadi hal yang paling penting dalam sebuah pengambilan keputusan. Satu-satunya hal yang membuat kita bisa mengambil sebuah keputusan terbaik adalah dengan berjalan seturut kehedak Tuhan. Kalau kita sudah berada di dalam Tuhan, sama saja kita sudah dipersiapkan untuk bisa mengambil keputusan yang jauh lebih baik.

Itulah sebabnya, 5 pertanyaan ini penting untuk ditanyakan pada diri kita agar menjadi bijak dalam setiap pengambilan keputusan.

Pertanyaan 1: Apakah Tuhan telah berbicara melalui firmanNya tentang keputusan ini?

Ada salah satu pengusaha truk terbesar di Amerika bernama J. B Hunt. Semasa hidupnya, dia akan membaca seluruh isi Alkitab setiap 18 sampai 20 bulan sekali. Sebagai salah satu mantan supir truk yang kemudian menjadi pengusaha truk, dirinya mengatakan kalau Alkitab merupakan peta hidupnya. Ketika ia membacanya, Tuhan akan menjelaskan padanya kemana ia harus pergi dan apa yang perlu dilakukannya.

“FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mazmur 119:105)

Ayat Tuhan di atas dengan jelas menyatakan kalau tanpa firman Tuhan, kita akan tersesat karena berada dalam kegelapan. Firman Tuhan selalu menunjukkan pada kita mengenai cara Tuhan yang benar. Roh Kudus tidak pernah sekalipun membuat kita menjauh dari Firman Tuhan. Oleh sebab itu, saat kita merasa sedang berada di persimpangan jalan dan tidak tahu jalan mana yang harus diambil, kembalilah pada kebenaran firman Tuhan.

Pertanyaan 2: Apa yang Yesus ingin saya lakukan?

Sering rasanya kita merasa kalau apa yang dimiliki sekarang, posisi, uang, dan lain sebagainya adalah karena usaha kita sendiri. Padahal, kalau kita menilik kembali kehidupan Kristus, semakin dirinya dielu-elukan oleh orang banyak, Ia semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

Kehidupan Yesus selalu menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari kita. Ia akan selalu memberi penerangan pada kehidupan kita, termasuk dalam hal pengambilan keputusan. Jadi, ambillah waktu sejenak dan tanyalah pada Yesus, apa yang diinginkanNya dalam kehidupan kita ini?

kalau keputusan tersebut mewakili karakter Kristus, maka kemungkinan besar kalau kita berada di jalan yang benar. Kalau tidak, maka bisa disalahkan kita salah. Panggil Kristus untuk membawa kejelasan dalam setiap keputusan yang akan kita perbuat.

Pertanyaan 3: Sudahkah kita menghargai apa yang orang katakan pada kita?

Sebagai manusia, kita punya keterbatasan. Untuk itu, kita perlu orang lain untuk saling mengisi satu sama lain. Menerima nasihat dari orang lain juga bisa menjadi salah satu pertimbangan buat keputusan kita.

Terlebih kalau orang tersebut adalah pribadi yang sangat dekat dengan Tuhan. Nasihat orang percaya, yang punya kedekatan dengan Tuhan, bisa membantu mengonfirmasi keputusan ataupun menuntun kita untuk memperoleh keputusan yang paling tepat.

Untuk itu, nggak ada salahnya kok kita minta nasihat pada pembimbing rohani, seperti pendeta atau kakak rohani.

Pertanyaan 4: Sudahkah kita membawa keputusan ini dalam doa?

Pastikan kita datang kepada Tuhan sebelum mendatangi orang lain mengenai keputusan yang akan kita buat. Kemudian, ketika kita menerima nasihat dari orang lain, rasanya seperti Tuhan mengonfirmasi keputusannya tersebut. Setelah kita bertanya pada orang lain, bawalah kembali jawaban tersebut dalam doa. Karena pada akhirnya, Tuhanlah yang akan membimbing atas setiap keputusan yang kita telah buat.

Tuangkanlah seluruh isi hati kita kepada Tuhan dalam doa. Memohon di hadapanNya. Mintalah hikmat agar tidak memilih keputusan yang salah. Minta pada Tuhan untuk menunjukkan pilihan yang paling tepat. Ingatlah kalau setiap keputusan yang akan kita buat, itu adalah untuk menyenangkan hati Tuhan.

Pertanyaan 5: Apakah kita bersedia untuk menjalani setiap keputusan tersebut di dalam Kristus?

Benarkah kalau keputusan ini ada dalam doa kita? Dalam doa yang Kristus ajarkan, Ia meminta agar KerajaanNya datang dan kehendakNya jadilah dibumi seperti di surga. Jadi, ketika kita mengambil keputusan di dunia ini, maka keputusan yang sama juga telah diambil di surga sana.

Kita harus berdoa dan percaya akan hal ini. Percayakan segala hal yang terjadi kepada Tuhan. Kalau kita merasa keputusan yang kita ambil itu cukup sulit, bahkan pintunya cenderung tertutup, maka bisa jadi itu bukanlah dari Tuhan.

Ketika Tuhan telah menentukan kehendakNya, maka semua pintu akan dibukakan buat kita. Kalaupun apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, ingatkan selalu dalam hati kalau Tuhan selalu punya rencana yang jauh lebih baik dibandingkan rencana kita. Bahkan, bisa di bilang kalau kita sendiri tidak mengetahui mana yang baik dan tidak bagi diri kita sendiri.

Seringkali ke-aku-an yang ada dalam kita membatasi karya Tuhan dalam hidup ini.

Wahyu 3:7, “Dan dituliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.”

Ketika kita menempatkan Kristus dalam kehidupan kita, dan Dia membuka pintu-pintu dalam kehidupan kita, maka tidak ada seorangpun yang bisa menutupnya. Jadi, mulai sekarang, marilah kita percayakan setiap keputusan yang akan kita ambil ke dalam Kristus yang paling tahu mana yang baik dalam kehidupan kita.

Sumber : cbn.com


Tinggalkan komentar

*
*