Pernah nggak sih kamu melihat gimana Yesus memberikan contoh mengenai pelayananNya dalam kehidupan kerja?
Ingatkan bahwa hampir setengah kehidupan dewasaNya dihabiskan di toko pertukangan.
Dia bahkan lebih dikenal sebagai seorang tukang kayu daripada sebagai Anak Allah.
Dan banyak orang yang kerap sekali melupakan kisah Yesus ini.
Itulah mungkin yang menjadi sebab kenapa banyak orang yang masih mengalami kesulitan menyatukan Yesus, sebagai tukang kayu dengan Yesus sebagai Anak Allah yang melakukan mukjizat di tempat kerja.
Ketahuilah bahwa Yesus nggak pernah memisahkan pekerjaan yang Dia lakukan dengan tangan atau kepalanya dengan pekerjaan yang Dia lakukan dengan hatinya.
PekerjaanNya adalah pelayananNya. Dan hal yang sama juga berlaku kepada kamu dan saya.
Pekerjaan kita adalah pelayanan kita. Maka inilah alasan untuk melihat kehidupan kerja sebagai bagian integral dari kehidupan iman kita :
Inilah beberapa fakta mengenai Yesus yang bisa kita contoh :
Bahkan menurut Lewis, LICC, “54 persen dari pengajaran Yesus dilaporkan muncul dari masalah-masalah yang ditimbulkan oleh orang lain dalam lingkup pengalaman hidup sehari-hari.”
Itulah fakta-fakta yang harus kita tahu dan bisa menjadi teladan bagi kita.
Ya, Yesus adalah pendeta di tempat kerja kamu, dimana Dia berdiri menggabungkan panggilan imamat dengan panggilan dalam pekerjaan.
Yesus selalu menganggap kehidupan pekerjaanNya sepenting kehidupan rohaniNya, sebab keduanya ini memang harus terjalin dalam kehidupan sehari-hari.
Kalau kamu bertanya kepada orang-orang, apakah agama termasuk di tempat kerja, maka mereka akan menjawab tidak. Masalahnya bukan agamanya, tetapi Yesuslah.
Sebagai orang Kristen, kita harus mulai melihat relevansi antara Tuhan dan pekerjaan dalam masyarakat yang bergerak cepat seperti saat ini.
Kita harus menyadari bahwa kita diciptakan untuk merespon panggilan Allah, baik itu di tempat pekerjaan atau di dunia pelayanan.
Kita harus melayani dimana pun kita berada, kita harus melakukan kehendak Allah dimana pun kita berada, juga dalam pekerjaan kita.
“Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.” (Mazmur 90:17)
Itulah yang harus kita ketahui bahwa sebagai orang Kristen, tidak lagi ada alasan bagi kita untuk memisahkan dunia kerja dan pelayanan. Melainkan hiduplah dalam kasihNya dan teruslah memancarkan kemuliaanNya.
Kolose 3:23-24: “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.”
Sumber : crosswalk | Jawaban