www.gospeltoday.com
“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.” (Lukas 16:10)
Pepatah umum yang biasa kita dengar di masyarakat mengatakan bahwa “Apa yang Anda lakukan di kehidupan pribadi Anda bukan urusan siapa-siapa.” Sejatinya, apa yang Anda lakukan di kehidupan pribadi Anda ; yaitu apa yang Anda lakukan secara tersembunyi atau tidak dilihat oleh orang lain, membentuk dan mencerminkan karakter Anda yang sesungguhnya. Semua itu terpampang secara nyata di mata Tuhan sebagaimana hal-hal lain yang Anda lakukan di muka umum.
Sejatinya, hal-hal kecil yang Anda lakukan secara tersembunyi tersebut adalah benih yang akan Tuhan gunakan untuk memberkati Anda secara luar biasa di depan banyak orang.
Anda tidak dapat mengkotak-kotakkan hidup Anda dan mengatakan bahwa Anda memiliki integritas untuk kehidupan sosial Anda tetapi tidak perlu integritas untuk kehidupan pribadi Anda.
Kita melihat banyak contoh pribadi-pribadi ‘hebat’ yang menjadi tokoh publik (public figure) dengan kehidupan sosial yang sangat baik dan bahkan mengagumkan, tetapi yang kehidupan pribadinya dapat dengan serta merta menjadi sebuah skandal atau bahkan sumber kejatuhannya jika diketahui oleh masyarakat umum karena hal-hal tersembunyi yang mereka lakukan selama ini. Apapun alasannya, seorang pemimpin yang tidak setia dalam perkara kecil, tidak setia juga dalam perkara yang lebih besar.
Tuhan Yesus berkata,
“Dan kalau mengenai barang yang dimiliki orang lain, kalian terbukti tidak bisa dipercayai, siapa mau memberikan kepadamu apa yang menjadi milikmu?” (Lukas 16:12 BIS)
Selama berabad-abad, setiap orang yang belajar tentang keahlian tertentu, belajar tentang perdagangan maupun belajar tentang apa yang menjadi panggilan hidup mereka, diawali dengan magang. Jika Anda ingin menjadi seorang montir, maka Anda harus magang pada montir lain yang lebih berpengalaman dan bekerja di perusahaannya sebelum Anda dapat memulai usaha Anda sendiri.
Prinsip magang ini berlaku dalam setiap area dalam hidup kita. Prinsip ini juga berlaku mengenai bagaimana Anda mengelola uang dan harta orang lain dan bahkan mengenai bagaimana Anda ikut mengelola pelayanan orang lain sebelum Anda dipercaya oleh Tuhan untuk mengelola pelayanan Anda sendiri.
Dalam masa magang tersebut, Tuhan senantiasa mengawasi cara kita menangani apa yang sudah dipercayakan kepada kita dan akan terus menerus menguji integritas kita sampai kita dapat membuktikan kesetiaan kita dalam bidang yang dipercayakan tersebut sebelum pada akhirnya Tuhan mengijinkan kita untuk memiliki usaha maupun pelayanan kita sendiri.
Jika seseorang mempercayakan mobilnya kepada Anda, apakah Anda akan merawatnya dengan baik? Jika Anda diminta tinggal sementara di rumah seorang kerabat yang sedang liburan panjang, apakah Anda akan merawat rumah itu seperti rumah Anda sendiri? Tuhan senantiasa memperhatikan dan menguji integritas Anda dan saya. Ia juga akan memberi imbalan yang setimpal dengan semua hasil jerih payah kita.
Mari bangun integritas diri kita dengan melakukan segala sesuatu dengan benar di hadapan Tuhan, baik dilihat maupun tidak dilihat oleh orang. Dengan demikian, kita menanam benih berkat yang nantinya akan kita tuai pada waktunya.
“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kolose 3:23)
Sumber: Pelitahidup.com