Mangiring Napitupulu adalah seorang pengusaha bengkel dan tukang tambal ban. Untuk mengembangkan usahanya, ia berpikir menggunakan kuasa ilmu hitam lewat seorang dukun dan harus rela menghabiskan banyak uang untuk itu.
“Kalau tidak salah sekali konsul, mungkin sekitar lima ratus per setengah jam. Pada waktu itu mahal memang, tapi sesuai dengan apa pendapatan kita,” ungkap Mangiring.
Sejak saat itu, Mangiring mengakui bahwa pendapatan dari usaha bengkelnya meningkat secara drastis. Para pelanggan semakin bertambah jumlahnya bahkan tidak pernah komplain dengan pelayanan yang diberikannya. Peningkatan ini membuatnya menjadi semakin terikat sepenuhnya dengan dunia okultisme.
“Saya tau dia bisa melakukan segala sesuatu, saya semakin sering ke sana. Malah saya rasakan itu menjadi sebuah kebutuhan gitu”.
Anehnya, setelah mendapatkan penghasilan yang berkelimpahan, ia malah semakin kuatir dan takut kehilangan segala sesuatu yang telah didapatkannya. Kekuatirannya yang berlebihan tersebut akhirnya berdampak pada perubahan sikapnya secara total. Ia menjadi seorang yag sangat sensitif dan mudah emosi.
“Saya memang orang yang temperamen, pemarah pada waktu itu. Sedikit saja kesalahan orang lain, menurut saya fatal itu. Contohnya hanya terlambat mengambil air minum saja atau rokok saya tidak cepat, saya marah gitu. Tidak puas saya kalau tidak lempar sesuatu gitu,” kenangnya.
Kemarahan itu pun bahkan dilampiaskan kepada sang istri dan putrinya. Kondisi itu terjadi bertahun-tahun lamanya. Bahkan sang putri, Dina Napitupulu merasa sedih menyaksikan perubahan kelakuan sang ayah yang kasar dan tidak menjadi sosok ayah yang menyayangi keluarga.
Hingga pada suatu ketika ia divonis mengalami beragam penyakit seperti liver, jantung, lambung dan sangat kompleks. Namun sekalipun penyakit yang dideritanya sangat parah, ia masih tetap berkonsultasi kepada sang dukun untuk meminta kesembuhan. Namun tak diduga, ia pun mengalami kekecewaan sebab sang dukun yang dipercayainya selama ini tidak dapat menyembuhkannya. Sejak itu, ia memutuskan untuk tidak lagi berkonsultasi dengan dukun tersebut.
“Lama, masih lama saya berobat ke situ tapi tidak sembuh-sembuh. Sampai terakhir dia (sang dukun) katakan susah ini disembuhkan, banyak berdoalah. Sangat kecewa saya”.
Ditengha-tengah kondisi kesehatannya yang semakin parah, usaha bengkel yang selama ini menjadi tumpuan pendapatan keluarga pun akhirnya mengalami kebangkrutan. Saat itu pula, penderitaannya terasa sangat kompleks.
“Dan akhirnya habis semuanya, kontrak tidak bisa dibayar. Ketika saya sakit itu, saya anggap saya tidak ada masa depan lagi, tidak berpengharapan lagi,”ujarnya.
Namun, ajaibnya kuasa sebuah doa, ketika putrinya berharap dan berdoa untuk kesembuhan sang ayah, awal pemulihan pun menghampiri keluarga ini. Melalui seorang wanita, pria ini pun diperkenalkan kepada sosok Yesus yang dapat menjadi seorang dokter dan menyembuhkan penyakitnya.
“Satu ketika ada seorang ibu, si ibu ini dulu konsumen saya. Ibu itu katakan ada satu penyembuh, ada satu pengobat yang sangat luar biasa, dokter dari segala dokter gitu dibuku ini ada. Dan ketika saya juga membaca Alkitab itu, membuat saya bangkit gitu.,” katanya.
Melalui firman Tuhan yang ia baca, ia mendapatkan kedamaian dan mengembalikan pengharapannya untuk kesembuhan yang akan dilakukan oleh Yesus. “Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh (1 Petrus 2: 24) merupakan ayat yang membuatnya bangkit kembali dari keterpurukan kondisi yang dialaminya.
Sejak itu, Mangiring pun dipulihkan secara total, bahkan atas masa lalunya didalam dunia okultisme telah dilepaskan. Kepercayaannya yang dahulu secara total diserahkan kepada ilmu hitam, kini berubah dengan mempercayai Tuhan satu-satunya penyembuh dan penyelamat. Kekuatiran akan ekonomi dan masa depan, tak lagi membelenggu kehidupannya seperti dulu. Kini ia sudah dimerdekakan dan mempercayakan Yesus sepenuhnya bekerja dan mengatur segenap hidup dan keluarganya.
Sumber: Jawaban.com